Label:
Jaringan
Ping dan Tracert
Ping (kadangkala disebut sebagai singkatan dari Packet Internet Gopher) adalah sebuah program utilitas yang dapat digunakan untuk memeriksa konektivitas jaringan berbasis teknologi Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP). Dengan menggunakan utilitas ini, dapat diuji apakah sebuah komputer terhubung dengan komputer lainnya. Hal ini dilakukan dengan mengirim sebuah paket kepada alamat IP yang hendak diujicoba konektivitasnya dan menunggu respon darinya. Contoh Ping dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Lalu apa maksud dari script-script diatas..??? disini akan coba ane bahas dalam 4 bagian.
- Bagian Reply from
Pada bagian ini dijelaskan bahwa paket ping yang kita kirimkan dari komputer kita kepada alamat tujuan www.komp*s.com mendapat balasan dari kompas dengan alamat 202.146.4.100
- Bagian bytes
Pada bagian ini menjelaskan paket data yang dikirimkan dari komputer kita ke alamat yang dituju. Secara default paket yang dikirimkan adalah sebesar 32 bytes dan maksimum paket yang dikirimkan adalah sebesar 65.527. Jika kita menginginkan paket yang dikirimkan misalnya 1000 maka perintah yang digunakan adalah ping www.komp*s.com –l 1000 sehingga hasil yang akan ditampilkan adalah
- Bagian time
Pada bagian ini menjelaskan Informasi waktu yang diberikan oleh ping. waktu perjalanan pulang pergi ke remote host yang diperlukan oleh satu paket. Satuan yang dipakai adalah mili detik, semakin kecil angka yang dihasilkan, berarti semakin baik pula(baca : cepat) koneksinya. waktu pulang pergi suatu paket hasil ping menunjukkan variasi yang besar (diatas 100), yang biasa disebut jitter, itu berarti koneksi kita ke host tersebut jelek. Sedikit tambahan pula bahwa RTO dapat pula diatur parameter waktunya secar default waktu time out adalah 4 detik (4000) namun bisa diatur dengan menggunakan perintah www.komp*s.com –w 10000
- Bagian TTL
Informasi berikutnya adalah Time To Live, setiap paket data yang dikirimkan melalui jaringan memiliki informasi yang disebut TTL, biasanya TTL ini diisi dengan angka yang relatif tinggi, (paket ping memiliki TTL 255). Setiap kali paket tersebut melewati sebuah router maka angka TTL ini akan dikurangi dengan satu, jika TTL suatu paket akhirnya bernilai 0, paket tersebut akan di drop atau dibuang oleh router yang menerimanya. Menurut aturan RFC untuk IP, TTL harus bernilai 60 (dan untuk ping 255). Kegunaan utama dari TTL ini supaya paket-paket data yang dikirim tidak ‘hidup’ selamanya di dalam jaringan. Kegunaan yang lain, dengan informasi ini kita dapat mengetahui kira-kira berapa router yang dilewati oleh paket tersebut, dalam hal ini 255 dikurangi dengan N, dimana N adalah TTL yang kita lihat pada Echo Reply.Jika TTL yang kita dapatkan sewaktu kita melakukan ping berbeda-beda, ini menandakan bahwa paket-paket ping yang kita kirim berjalan melewati router yang berbeda-beda, hal ini menandakan koneksi yang tidak baik.
Traceroute (Tracert) adalah perintah untuk menunjukkan rute yang dilewati paket untuk mencapai tujuan. Ini dilakukan dengan mengirim pesan Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo Request Ke tujuan dengan nilai Time to Live yang semakin meningkat. Rute yang ditampilkan adalah daftar interface router (yang paling dekat dengan host) yang terdapat pada jalur antara host dan tujuan. Berikut adalah contohnya:
Penjelasan :
Setelah kita mengetikkan perintah tracert diikuti alamat tujuan maka pada baris pertama akan keluar alamat dari situs yang dituju. Pada gambar terlihat alamat dari www.youtu*e.com adalah 74.125.95.93. Kemudian pada baris selanjutnya dijelaskan bagaimana rute yang kita tempuh untuk mencapai tujuan harus melewati apa saja. Pada lompatan pertama, komputer ane melewati gateway dari jaringan lokal dalam hal ini adalah alamat modem (192.168.1.1). Kemudian request dilanjutkan ke lompatan kedua yaitu pada speedy telkom di indonesia. Adapun waktu yang dibutuhkan adalah sekitar 20 – 25 ms. Kemudian selanjutanya request akan diteruskan pada router – router berikutnya hingga kemudian sampai pada tujuan. Waktu yang diperlukan dari lompatan ke – 3 sampai ke – 13 adalah 21 – 305 ms. Tanda asterik pada loncatan ke 5,7,8,10 dan 11 menandakan bahwa traceroute tidak menerima respon dari komputer tersebut, kemungkinan dikarenakan router tersebut tidak mengirimkan paket ICMP atau kemungkinan adalah hasil dari paket ICMP yang dikirimkan oleh router tersebut hilang di perjalanan karena suatu sebab.
Dikombinasikan dengan ping, traceroute menjadi alat analisa jaringan yang baik dengan melihat loncatan mana yang memakan waktu yang besar atau paket yang di drop, kita dapat menentukan dimana titik kritisnya. Kemudian dengan melakukan ping pada titik tersebut dan satu titik sebelumnya, kita dapat menemukan masalah yang ada dalam jaringan.
Diposkan oleh
InspirasiBiru
2
komentar
15
Nov
Nov
Label:
Jaringan
Settings Konektor RJ45
Assalamualaikum Wr.Wb
Lagi gemar-gemarnya nulis nih, masuk postingan berikutnya ane mau memberikan tips sederhana gimana caranya melakukan konfigurasi kabel UTP menggunakan konektor RJ45. kabel UTP tidak akan berfungsi jika tidak dipasangkan dengan sebuah konektor. Untuk membuat kabel UTP agar dapat saling terhubung dalam sebuah jaringan, pemasangannya tidaklah sembrangan. Ada aturan yang telah dibuat untuk susunan pemasangan kabel UTP.
Gambar Isi kabel UTP
Gambar T586A dan T586B
T586A adalah teknik pemasangan kabel UTP dimana susunan kabelnya urutan dimulai dari sebelah kanan konektor RJ45 putih hijau, hijau, putih orange, biru, putih biru, orange, putih cokelat, cokelat. Sedangkan T586B susunan kabel dimulai dengan urutan dari sebelah kanan konektor RJ45 putih orange, orange, putih hijau, biru, putih biru, hijau, putih cokelat, cokelat. Lalu apa beda keduanya...???
Kalau kita ingin terkoneksi ke sebuah hub, switch, ataupun router teknik yang kita gunakan cukuplah satu saja. Jika telah menggunakan teknik T586A pada komputer atau laptop ujung konektor satunya yang akan dihubungkan dengan hub haruslah teknik yang sama pula begitu juga sebaliknya. Jika kita menggunakan teknik T586B maka kita harus menggunakan teknik T586B pula pada ujung satunya. Dengan menggunakan teknik ini kita akan menghasilkan jenis kabel Straight.
Bagaimana jika kita mempunyai sebuah jaringan dengan jumlah host misal 12 namun kita hanya memiliki hub dengan jumlah port 8...??? Hal ini bisa kita akali secara logika dengan menambahkan sebuah hub lagi yang mungkin berjumlah 5 port (ingat sesuai dengan kebutuhan) untuk menghubungkan semua host yang ada. Namun untuk menghubungkan hub dengan hub menggunakan kabel UTP, pemasangan kabelnya tidaklah sama. Artinya jika diujung kabel UTP pertama menggunakan teknik T586A maka ujung satunya harus berbeda yaitu dengan menggunakan teknik T586B. Teknik ini akan menghasilkan jenis kabel crossover. Teknik ini bisa juga digunakan untuk jaringan peer to peer yang hanya melibatkan 2 buah komputer saja.
Gambar Jenis Kabel Cross dan Straight
Sekian Info dari ane gimana caranya melakukan konfigurasi kabel UTP dengan konektor RJ45 agar dapat menghubungkan semua host dalam sebuah jaringan ataupu hub dengan hub semoga membantu dan selamat mencoba.
Diposkan oleh
InspirasiBiru
0
komentar
Subscribe to:
Posts (Atom)